Putin Sebut Negara Berkembang Ditipu Ukraina, Harga Gandum Melesat

Ilustrasi ladang gandum. (Foto: Unsplash)

Editor: Yoyok - Kamis, 8 September 2022 | 09:00 WIB

Sariagri - Harga gandum berjangka Chicago melonjak 3,3 persen ke level tertinggi dalam hampir dua bulan, Rabu (7/9) atau Kamis (8/9) pagi WIB, karena kritik Rusia terhadap kesepakatan ekspor di masa perang bagi gandum Ukraina menghidupkan kembali kekhawatiran tentang pergerakan pasokan keluar dari pusat pengiriman Laut Hitam.

Jagung dan kedelai berjangka melemah didorong aksi ambil untung, menyerahkan keuntungan awal yang berasal dari dari reli gandum. Jagung menyentuh level tertinggi sejak 27 Juni sebelum berbalik lebih rendah.

Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu, mengatakan bahwa Rusia dan negara berkembang ditipu oleh kesepakatan ekspor gandum Ukraina yang ditengahi PBB, berjanji untuk merevisi persyaratannya untuk membatasi negara-negara yang dapat menerima pengiriman.

"Jika kita mengecualikan Turki sebagai negara perantara, maka hampir semua biji-bijian yang diekspor dari Ukraina dikirim bukan ke negara berkembang termiskin, tetapi ke negara-negara Uni Eropa," kata Putin dalam forum ekonomi di kota timur Vladivostok, Rabu (7/9).

Arlan Suderman, Kepala Ekonom StoneX, mengatakan Putin tidak tertarik melihat Ukraina mendapatkan keuntungan dari penjualan biji-bijian yang sangat besar pada saat penjualan dari negaranya sendiri lesu menyusul panen besar. 

"Pendapatan tersebut membantu mendukung kemampuan Ukraina untuk mempertahankan diri, yang bertentangan dengan tujuan keseluruhan Rusia," ujar Suderman.

Gandum berjangka Chicago Board of Trade untuk kontrak pengiriman Desember ditutup melambung 27,25 dolar AS menjadi 844,25 dolar AS per bushel.

Gandum berjangka melemah dalam beberapa pekan terakhir, tertekan meningkatnya aliran pengiriman Ukraina melalui koridor Laut Hitam, bersama dengan penurunan harga bagi pasokan Ukraina dan Rusia.

Baca Juga: Putin Sebut Negara Berkembang Ditipu Ukraina, Harga Gandum Melesat
Pasar Khawatirkan Perlambatan Ekonomi, Harga Gandum Jatuh

Namun, komentar Moskow menggarisbawahi situasi genting di wilayah Laut Hitam ketika invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, yang kini sudah berjalan selama enam bulan, dan sanksi Barat terhadap Moskow tetap berlaku.

"Pasar memperhitungkan skenario terburuk seperti berakhirnya koridor gandum," kata trader Eropa.

Sementara itu, jagung berjangka untuk kontrak pengiriman Desember turun 5 dolar AS menjadi 671 dolar AS per bushel, sedangkan kedelai CBOT November menyusut 15,25 dolar AS menjadi 1.383,50 dolar AS per bushel, keenam kalinya dalam tujuh sesi terakhir ditutup di wilayah negatif.

Data bea cukai China, Rabu, menunjukkan impor kedelai China pada Agustus merosot 24,5 persen dari tahun sebelumnya.