Khawatir Harga Beras Picu Inflasi, Presiden Setiap Hari Hubungi Mendag

Editor: Yoyok - Senin, 3 Oktober 2022 | 13:00 WIB
Sariagri - Presiden Joko Widodo hampir setiap hari menghubungi Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan guna mengingatkan agar tidak lengah dalam menstabilkan harga beras. Sebab, kenaikan harga beras sangat berdampak pada angka inflasi di Indonesia.
Mendag Zulkifli mengatakan pengaruh harga beras terhadap inflasi sanga tinggi. "Harga beras ini terhadap inflasi itu tinggi sekali, 3,33 persen. Jadi kalau harganya naik jangankan 100 perak, 10 rupiah saja itu pengaruhnya besar sekali. Presiden Jokowi selalu hampir setiap hari saya ini ditelepon untuk tidak lengah soal harga beras," katanya saat meninjau Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Senin (3/10/2022).
Karenanya, pihaknya bersama kementerian atau lembaga terkait menemui para pedagang beras untuk mengetahui penyebab kenaikan harga beras.
Ia mengatakan mestinya mulai Agustus sampai September 2022 harga beras sudah mengalami penurunan. "Tapi ini terbalik, justru September ini harga beras naik, tadi diskusi (dengan pedagang) apa penyebabnya? Karena rebutan gabah sehingga itu meningkat cukup signifikan. Otomatis kalau gabah naik kan jadi beras naik," ujarnya.
Zulkifli menuturkan kenaikan harga beras bisa diatasi dengan intervensi dari pemerintah daerah dengan memberikan subsidi. Ia mencontohkan, harga beras di Jakarta dan Denpasar masih stabil lantaran pemerintah daerah melakukan intervensi dengan memberikan subsidi harga.
Baca Juga: Khawatir Harga Beras Picu Inflasi, Presiden Setiap Hari Hubungi MendagHarga Beras Naik, Kemendag: Cuma Naik Rp100 per Kilogram
"Denpasar itu berapapun gejolak harga di pasar itu Pemda jamin harganya stabil itu selisihnya enggak banyak, kira-kira Rp 1.000, enggak banyak tapi dengan itu harga tidak jadi bergejolak. DKI juga harganya sama di sini ada subsidi dari pada pemerintah daerah," tuturnya.
Berdasarkan hal tersebut, Zulkifli mengatakan Presiden Jokowi sudah mengumpulkan Gubernur, Walikota dan Bupati untuk melakukan intervensi terhadap kenaikan harga beras. "Jadi kita sarapannya sekarang itu memang karena harga barang-barang pokok berpengaruh tinggi," ucap dia.