Hari Jomblo Sedunia yang Kini Jadi Festival Belanja Online Terbesar

Ilustrasi pria jomblo. (Pixabay)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Jumat, 11 November 2022 | 14:15 WIB

Sariagri - Hari jomblo sedunia jatuh pada tanggal 11 November. Biasanya, mereka yang merasa sendiri akan memberi hadiah ke dirinya sebagai bentuk kebanggaan.

Tak heran, apabila kemudian banyak situs belanja online mengadakan promo di hari jomblo sedunia. Peringatan ini kerap dirayakan para perempuan atau laki-laki yang ingin memberikan diri mereka apresiasi terhadap status lajangnya

Asal Usul Hari Jomblo Sedunia

Singles Day atau hari jomblo dirayakan setiap tanggal 11 November merupakan hari libur komersial di Cina yang membantu para pria atau wanita untuk menunjukkan kebanggaan mereka sebagai lajang.

Perayaan ini berawal dari seorang mahasiswa jomblo di Universitas Nanjing China yang memilih 11 November. Musababnya, tanggal ini memiliki bentuk serupa dua tongkat sebagai sebuah simbol perayaan untuk tidak meratapi status jomblo.

Perayaan ini kemudian berkembang dengan cepat menjadi hari libur tidak resmi yang cukup menyenangkan dan dinikmati orang-orang jomblo di seluruh Cina. Mereka memanjakan diri dengan makan malam yang menyenangkan dan berbelanja barang-barang yang mereka beli untuk diri mereka sendiri.

Dari awal mula yang sederhana itu, momen hari jomblo dimanfaatkan para industri retail untuk mendapatkan untung dari para jomblo untuk melakukan 'me time' dengan berbelanja. Bahkan, tercatat, pada tahun 2017, penjualan industri mencapai hingga USD25 miliar di momen Hari Jomblo Sedunia.

Perusahaan melihat ini sebagai peluang yang menguntungkan. Pada tahun 2009, Alibaba mencap Hari Jomblo sebagai festival belanja online, dan mulai menawarkan diskon kepada pembeli. Bahkan pesaingnya JD.com juga ikut-ikutan.

Baca Juga: Hari Jomblo Sedunia yang Kini Jadi Festival Belanja Online Terbesar
Pelaku UMKM di Indonesia Didominasi Kaum Perempuan

Dulu festival belanja 11/11 pada 2009 hanya 27 merek yang berpartisipasi. Jumlahnya naik 100.000 kali lipat pada 2021.

Alibaba mengatakan telah bekerja sama dengan lebih dari 250.000 brand. Pada tahun yang sama, hiruk-pikuk belanja besar-besaran selama 24 jam menghasilkan total penjualan USD38,4 miliar dalam sehari.

Menurut data Reuters, pada tahun 2013 dibutuhkan waktu 6 menit 7 detik untuk mencapai angka penjualan 1 miliar yuan (Rp 2,16 triliun). Sementara pada 2018, angka itu berhasil ditembus hanya dalam 21 detik.