Ekspor Bahan Bakar Mineral Melonjak pada 2022, Karet dan Buah Malah Anjlok

Editor: Yoyok - Senin, 16 Januari 2023 | 19:30 WIB
Sariagri - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ada lima golongan Harmonized System Code (HS) 2 digit yang mengalami peningkatan nilai ekspor selama periode 2022 dibanding 2021.
Pertama, ekspor HS 27 yaitu bahan bakar mineral mengalami peningkatan terbesar yakni 22,15 miliar dolar AS atau naik 67,46 persen dibandingkan tahun lalu.
Kemudian, HS 72 yaitu besi dan baja mengalami kenaikan sebesar 6,89 miliar dolar AS, lalu HS 75 seperti nikel dan barang daripadanya sebesar 4,69 miliar dolar AS, HS 26 yakni biji logam, terak, dan abu naik 3,94 miliar dolar AS, dan HS 85 atau mesin dan perlengkapan elektrik yang meningkat 2,77 miliar dolar AS.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan kenaikan ekspor nonmigas tertinggi sepanjang 2022 berdasarkan golongan barang HS 2 digit tercatat pada komoditas bahan bakar mineral HS 27, yang nilainya meningkat sebesar 22,15 miliar dolar AS.
“Dibandingkan 2021, ekspor bahan bakar mineral naik sebesar 67,46 persen, sementara volumenya hanya naik 7,17 persen. Berdasarkan negara tujuan, peningkatan terbesar ke India, Jepang, dan China,” katanya di Jakarta, Senin (16/1/2023).
Di sisi lain, Margo mengungkapkan penurunan ekspor nonmigas terbesar terjadi pada HS 40 yaitu karet dan barang dari karet. HS 40 ini dibanding pada 2021 mengalami penurunan sebesar 0,72 miliar dolar AS atau turun sebesar 10,13 persen. “Dan jika dilihat secara volume sebesar 11,60 persen. Berdasar negara tujuan penurunan terdalam terjadi pada ekspor ke Amerika Serikat, Tiongkok dan Jepang,” jelas Margo.
Kemudian, penurunan juga terjadi pada HS 08 yaitu buah-buahan yang turun 0,29 miliar dolar AS, kayu dan barang kayu (HS 44) 0,26 miliar dolar AS, tembaga dan barang kepadanya (HS 74) turun sebesar 0,25 miliar dolar AS, dan kapas sebesar 0,20 miliar dolar AS.
Baca Juga: Ekspor Bahan Bakar Mineral Melonjak pada 2022, Karet dan Buah Malah AnjlokMitra Dagang RI Tumbuh, dari Cina Alami Surplus
Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun 2022 membukukan surplus sebesar 54,46 miliar dolar AS. Nilai tersebut naik signifikan jika dibandingkan dengan capaian surplus sepanjang 2021 yang tercatat sebesar 35,34 miliar dolar AS.
Margo menyampaikan bahwa total nilai ekspor sepanjang Januari hingga Desember 2022 tercatat sebesar 291,98 miliar dolar AS. “Total ekspor pada periode Januari-Desember 2022 mencapai 291,98 miliar dolar AS, atau meningkat sebesar 26,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” kata Margo.