Mendag Usul Importir Kedelai Dapat Subsidi, Begini Kata Bapanas

Kepala Badan Pangan Nasional/NFA (National Food Agency) Arief Prasetyo Adi. (Sariagri/Akbarda Winardi)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Senin, 16 Januari 2023 | 22:30 WIB

Sariagri - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi merespons soal usulan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan untuk memberikan subsidi pada importir kedelai. Ia menegaskan subsidi untuk importir itu hanya usulan dan mekanismenya masih akan dibahas bersama kementerian dan lembaga terkait.

"Nanti mekanismenya dibahas di (rapat koordinasi terbatas/rakortas) berikutnya. Karena kan perubahan mekanismenya tentunya harus tertulis juga," kata Arief.

Arief mengatakan Bapanas, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Pertanian akan melakukan rakortas yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membahas kegiatan impor pangan ini.

Dalam rapat, pemerintah akan mempersiapkan neraca komoditas untuk memastikan kebutuhan impor pangan selama tiga bulan ke depan. Kemudian, pemerintah akan membahas lebih lanjut soal mekanisme subsidi apabila ada komoditas yang harganya melonjak, termasuk kedelai.

"Tapi percayalah bahwa pemerintah itu mempersiapkan subsidi kalau harganya tinggi kepada perajin tahu-tempe," ucapnya.

Adapun pemerintah baru saja mengimpor kedelai sebanyak 56.000 ton dari Amerika Serikat melalui perusahaan importir swasta, PT FKS Multi Agro. Berdalih impor tersebut dilakukan oleh pihak swasta lantaran Perum Bulog hingga kini belum berhasil melaksanakan tugasnya impor kedelai sejak November tahun lalu.

"Dari November, Desember enggak nongol-nongol. Saya protes keras. Katanya datang Januari, tapi ini sudah tanggal berapa, saya kira ini gak jadi barangkali," ucap Menteri Perdangan Zulkifli Hasan.

Menurutnya, keterlambatan Bulog dalam mengimpor kedelai membuat harga terus naik sehingga menjadi keluhan para perajin tahu dan tempe. Akhirnya Zulkifli mengusulkan agar subsidi itu diberikan kepada pengusaha importir.

Baca Juga: Mendag Usul Importir Kedelai Dapat Subsidi, Begini Kata Bapanas
Besok, 55.000 Ton Kedelai Impor Masuk Pelabuhan Cigading

"Kalau sama pengusaha saya percaya. Kalau Bulog lama," ujarnya.

Selama ini, pemerintah memberikan subsidi selisih harga kedelai sebesar Rp 1.000 per kilogram kepada koperasi produsen tahu tempe Indonesia (Kopti) untuk meredam kenaikan harga komoditas tersebut. Tetapi menutur Zulkifli, pemberian subsidi ke importir akan lebih efektif lantaran Indonesia masih bergantung kepada impor untuk memenuhi kebutuhan kedelai.

Artinya, jika harga kedelai sebesar Rp 12.000 per kilogram, pemerintah memberikan subsidi ke importir Rp 1.000 per kilogram. Sehingga importir menjual ke koperasi hingga perajin tahu tempe dengan harga Rp 11.000 per kilogram.