Migor Murah Hilang dari Pasaran, DPR Minta Pemerintah Tegas kepada Oligarki

Ilustrasi minyak goreng. (seskab.go.id)

Editor: Dera - Minggu, 12 Februari 2023 | 20:00 WIB

Sariagri - Anggota Komisi VI DPR RI, Amin Ak, mengaku aneg pada kondisi minyak goreng di Indonesia pada saat ini. Pasalnya, Indonesia sebagai negara dengan produsen CPO terbesar di dunia, justru mengalami kekurangan dalam memenuhi kebutuhan minyak goreng..

“Salah satu keanehan di Indonesia ini, Indonesia itu salah satu produsen CPO terbesar di dunia, hampir sebanyak 60%. Tetapi kenyataannya, pada triwulan ketiga tahun 2021 dan triwulan pertama tahun 2022, kurang lebih delapan bulan malah terjadi krisis minya goreng,” ujar politisi PKS tersebut, dalam keterangan tertulisnya. 

Menurutnya, berbagai kebijakan telah dikeluarkan untuk mengatasi krisis minyak goreng, salah satunya dengan keluarnya merk minyakita, namun lagi-lagi minyak gorneg murah tersebut kembali langka. 

“Kebijakan-kebijakan telah digulirkan, salah satunya dengan munculnya merk minyak goreng murah, yaitu minyak goreng kita. Anehnya, minyak goreng merk ini malah langka dan mahal di pasaran” ujar Amin, seperti dilansir dari laman resmi Fraksi PKS.

Amin menduga, salah satu penyebab dari munculnya keanehan ini karena pemerintah yang lemah dihadapan produsen minyak goreng. Hampir 50% dikuasai oleh hanya beberapa produsen minyak goreng.

“Simpulan saya. Salah satu dugaan saya, pemerintah lemah kepada produsen minya goreng. Hanya beberapa produsen yang menguasai hampir 50% dari CPO. Pemerintah lemah terhadap oligarki CPO,” tegas Amin.

Baca Juga: Migor Murah Hilang dari Pasaran, DPR Minta Pemerintah Tegas kepada Oligarki
Sidak ke Pabrik Minyak Goreng, Mendag Temukan 515 Ton Minyakita

Krisis minyak goreng di Indonesia diperparah dengan menghilangnya minyak goreng murah bermerk minyakita dipasaran. Hal ini menjadi ironis, karena lemahnya pemerintah terhadap oligarki minyak kembali merugikan rakyat kecil.

“Dibutuhkan ketegasan dari pemerintah, karena hal ini bukanlah hal yang sulit. Kita memproduksi CPO yang terbesar di dunia!” pungkas Amin.