Berita Perdagangan - Vietnam juga bersiap mengekspor lebih dari 2.000 ton beras wangi bernilai tinggi ke Jerman.
SariAgri - Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam mengumumkan bahwa perusahaan Trung An High-Tech Agriculture Joint Stock Company akan mengekspor 1.600 ton beras wangi bernilai tinggi ke Singapura dan Malaysia.
Kantor berita Vietnam News Agency melaporkan bahwa dari total 1.600 ton beras ekspor tersebut, sebanyak 450 ton beras Jasmine 85 akan dikirim ke pasar Singapura dengan harga 680 dolar AS (sekitar Rp 10 juta) per ton. Sementara 1.150 ton beras wangi “Huong Lai” akandikirimkan ke pelanggan di Malaysia dengan harga 750 dolar AS (sekitar Rp 11 juta) per ton.
Direktur Jenderal JSC Trung An, Pham Thai Binh, mengatakan harga beras ekspor tersebut merupakan harga yang sangat tinggi. Dia menambahkan bahwa perusahaannya juga bersiap untuk mengekspor lebih dari 2.000 ton beras ke Jerman.
Binh mengatakan, meskipun terdapat kesulitan akibat pandemi COVID-19, industri beras Vietnam telah membuat terobosan pada tahun 2020, terutama dalam nilai ekspor. Nilai ekspor beras meningkat lebih dari 9 persen pada tahun 2020 walaupun volumenya tidak meningkat dibandingkan tahun 2019.
Baca Juga: Biar Lebih Awet, Begini Cara Pengolahan Susu Segar Agar Tak Cepat Basi
Mengintip Kecanggihan Drone di Era Pertanian Modern
Melansir dari Bernama, pada awal tahun 2021, sejumlah perusahaan anggota Vietnam Food Association (VFA), termasuk Trung An JSC, telah menandatangani banyak kontrak ekspor. Kontrak tersebut terutama dilakukan dengan mitra Eropa dan negara-negara anggota Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang ditandatangani oleh Vietnam pada bulan November tahun lalu.
Menurut Kementerian Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam, Malaysia dan Singapura merupakan dua dari sepuluh importir beras terbesar Vietnam. Ekspor beras kali ini menjadi peristiwa penting setelah Vietnam menandatangani RCEP, bersama dengan sembilan negara anggota ASEAN lainnya dan lima negara yang telah menandatangani perjanjian perdagangan bebas.
Wakil Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Vietnam, Le Quoc Doanh, mengatakan beras merupakan titik terang ekspor pertanian pada tahun 2020 lalu. Menurut Doanh, kementeriannya selalu mendukung bisnis dan lokalitas dalam membangun rantai keterkaitan produksi untuk menciptakan produk yang berkualitas dan aman.
Sementara itu, Wakil Presiden dan Sekretaris Jenderal VFA, Nguyen Trung Kien, mengatakan bahwa Vietnam telah mengekspor 6,15 juta ton beras pada tahun lalu dengan pendapatan sekitar 3 miliar dolar AS (sekitar Rp 42, 5 triliun), tetapi volumenya mengalami penurunan sekitar 3,5 persen.