Uji Kebijakan Perdagangan Biden, Cina Borong Jagung dan Etanol AS

Ilustrasi jagung (pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 28 Januari 2021 | 15:00 WIB

SariAgri - Cina dikabarkan telah memborong 53, 5 juta gantang jagung dari Amerika Serikat (AS). bagi Cina, pembelian jagung ini merupakan yang terbesar dalam 6 bulan terakhir. Selain jagung, Cina telah mengisyaratkan pembelian etanol lebih banyak dari AS.

“Pembelian 53,5 juta gantang jagung sekaligus merupakan penjualan terbesar dari jagung yang kami jual ke Cina sejak Juli 2020. Jumlah tersebut cukup signifikan dan membantu menjelaskan penyebab lonjakan harga jagung hingga dua digit pada hari Senin (26/1/2021),” kata Arlan Suderman dari Stonex Group.

Dilansir Agweb, Cina juga berkomitmen membeli sekitar 200 juta galon etanol. Jumlah ini merupakan terbanyak yang pernah dibeli Cina dalam setahun terakhir. Rencananya pembelian akan dilakukan pada 6 bulan pertama di tahun 2021.

“Cina berencana membeli sekitar 200 juta galon etanol untuk paruh pertama 2021 dan ini menjadi sebuah langkah yang dapat membawa optimisme untuk pemulihan harga etanol di tahun 2021,” jelas Ray Young CFO ADM.

Sementara Penasihat Umum Asosiasi Bahan Bakar Terbarukan (RFA) Ed Hubbard mengatakan rencana pembelian etanol terbesar yang dilakukan Cina akan mengguncang dunia.

“Terakhir kali Cina membeli etanol sebanyak ini pada 2017. Saat itu pembelian tahunannya mencapai 198,1 juta galon. Mereka memiliki sejarah yang cukup dalam pembelian etanol dari AS,” ungkap Hubbard.

Menurut Hubbard, beberapa tahun lalu Cina menghentikan pembelian etanol karena adanya perang dagang negara itu dengan AS di masa pemerintahan Donald Trump.

“Itu salah satu hal yang saya perhatikan setelah adanya Phase One Trade Agreement. Saya pikir jika Cina benar-benar serius dengan perjanjian dagang tersebut maka kami akan melihat beberapa hambatan untuk mengekspor etanol dan biji-bijian penyuling akan dicabut. Akan tetapi kami masih belum melihat hambatan tersebut,” jelas Hubbard.

Cina berkomitmen membeli etanol AS dengan tarif masuk awal ke negeri tirai bambu yaitu 50 persen. Meski tarif masih berlaku, Hubbard menyebutkan adanya kemungkinan lonjakan permintaan etanol dari Cina di masa mendatang.

Baca Juga: Uji Kebijakan Perdagangan Biden, Cina Borong Jagung dan Etanol AS
Kang Emil Cari 5.000 Petani Milenial

Hubbard menilai pembelian jagung dan etanol dalam jumlah besar yang dilakukan Cina bukan sebuah kebetulan karena terjadi setelah pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS pekan lalu. Menurut dia, Cina tengah menguji kebijakan perdagangan pemerintah Biden.

“Sepertinya mereka akan melakukan pembelian etanol, yang sudah diumumkan minggu lalu dan juga pembelian jagung dalam jumlah besar untuk mencoba mempengaruhi pemerintahan Biden secara positif,” tandasnya.