Berita Perdagangan - Indonesia dan Malaysia bersinergi dalam mendorong peningkatan nilai perdagangan minyak kelapa sawit.
SariAgri - Indonesia dan Malaysia bersinergi dalam mendorong peningkatan nilai perdagangan minyak kelapa sawit. Lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU), Indonesia siap mengekspor 2.000 ton limbah sawit ke Tanah Jiran selama dua tahun.
"Melalui penandatanganan MoU ini, diharapkan kedua perusahaan dapat saling bersinergi mendorong peningkatan nilai perdagangan minyak sawit kedua negara," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan dalam rilisnya kepada media, Rabu (17/2/2021).
Kasan menjelaskan melalui sinergi ini, Indonesia sekaligus mempromosikan kelapa sawit di pasar global serta melawan isu miring seputar minyak kelapa sawit.
"Diharapkan kedepannya produsen Indonesia lainnya mampu memasok permintaan palm sludge oil ke Malaysia dan juga produk kelapa sawit serta turunan lainnya ke seluruh dunia," paparnya.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Kerusakan, Ini 3 Hama Berbahaya Tanaman Kelapa Sawit
RI-Malaysia Kerjasama Dagang Limbah Sawit
Pada 2020 ekspor Indonesia ke Malaysia untuk produk minyak sawit mentah (CPO) dan turunan mencapai USD945,03 juta. Nilai tersebut naik 15,11 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar USD820,97 juta.
Di kawasan ASEAN, Indonesia merupakan pemasok CPO pertama untuk Malaysia dengan pangsa pasar 85,14 persen. Kemudian disusul Thailand sebanyak 8,56 persen, Kamboja sebanyak 1,78 persen, Filipina sebanyak 48 persen, dan Singapura sebanyak 0,61 persen persen.
Adapun produksi kelapa sawit Indonesia pada 2020 masih berada di atas rata-rata produksi tahunan, meskipun berbagai sektor industri terpukul oleh pandemi COVID-19. Berdasarkan data Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, pada 2020 produksi kelapa sawit Indonesia mencapai 51,58 juta ton atau lebih tinggi dari rata-rata tahunan sebesar 37,57 juta ton.