Berita Perdagangan - Pembatasan sosial dan kegiatan di masa pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan aktivitas belanja masyarakat.
SariAgri - Pembatasan sosial dan kegiatan di masa pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan aktivitas belanja masyarakat. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kepercayaan konsumen untuk kembali melakukan kegiatan belanja agar perekonomian nasional dapat segera bangkit.
“Saat ini konsumen telah menahan diri untuk berbelanja dan mengajukan kredit. Pemerintah berupaya menggenjot tingkat konsumsi masyarakat untuk mendukung berbagai sektor agar dapat terus berjalan," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi.
Baca Juga: Targetkan 500 Ribu Eksportir Baru di 2030, Ini Strategi Kemendag
Antisipasi Kenaikan Harga Saat Ramadan, Kemendag Koordinasi dengan Pemda
Selain itu, lanjut Mendag, pemerintah berupaya agar konsumen memiliki kepercayaan untuk berbelanja dan mengajukan kredit sehingga dapat menggerakan perekonomian. Kurangnya konsumsi dari masyarakat mengurangi risiko tertular COVID-19 dengan menahan diri mengunjungi pusat perbelanjaan.
Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 berada di kisaran 4,3-5,3 persen. Perkiraan tersebut lebih rendah dari perkiraan sebelumnya yaitu 4,8-5,8 persen.
Mendag dalam Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) 2021 secara virtual, kemarin, mengajak APPBI membahas permasalahan yang dihadapi pusat perbelanjaan. Selama pandemi, pusat-pusat perbelanjaan termasuk salah satu sektor yang terdampak cukup besar.
“Saya persilakan APPBI datang ke kantor saya, duduk bersama-sama. Dialog dan kerja sama antara pemerintah dan dunia usaha diperlukan untuk dapat melalui dan mengatasi masa sulit ini,” pungkasnya.