Berita Perdagangan Kemendag terus berupaya melakukan penetrasi produk makanan dan minuman Indonesia ke pasar non tradisional seperti kawasan Teluk dan Timur Tengah.
SariAgri - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus berupaya melakukan penetrasi produk makanan dan minuman (mamin) Indonesia ke pasar non tradisional seperti kawasan Teluk dan Timur Tengah. Salah satu upaya tersebut melalui keikutsertaan Indonesia pada pameran Gulfood 2021 di Dubai World Trade Center, Uni Emirat Arab (UEA) pada 21-25 Februari 2021.
Menurut Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN), Kasan, pasar mamin Indonesia di kawasan Teluk dan Timur Tengah berpotensi ditingkatkan. Nilai ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA pada 2020 naik 89,42 juta dolar AS atau meningkat 27,09 persen dibanding tahun sebelumnya.
Pameran Gulfood merupakan pameran tahunan bergengsi dan bertaraf internasional. Pada tahun 2020, sekitar 59 persen pengunjung pameran berasal dari Amerika dan Asia. Tahun ini, sebanyak 15 perusahaan Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan pameran tersebut.
“Meskipun pandemi belum berakhir sepenuhnya, Kemendag ingin memanfaatkan momen awal tahun untuk menggebrak pasar produk mamin unggulan Indonesia yang dapat berkontribusi pada peningkatan nilai ekspor di kawasan Teluk dan Timur Tengah,” ujar Kasan di Dubai, Senin (22/2/2021).
Baca Juga: RI Punya Peluang Tingkatkan Ekspor Komoditas Perkebunan ke Inggris Raya
Harga Bitcoin Terus Naik Indikasi Perdagangan Fisik Aset Kripto Diminati
Paviliun Indonesia yang mengusung tema “Trade with Indonesia” menempati Zona World Food Hall Syeikh Rashid. Paviliun tersebut merupakan hasil kerja sama Ditjen PEN dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai serta Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Dubai.
Berdasarkan data Kemendag, dalam periode 5 tahun terakhir sejak 2016, tren ekspor makanan olahan Indonesia ke UEA tumbuh 6,23 persen dengan nilai ekspor 89,42 juta dolar AS pada 2020.
Lima produk makanan olahan yang diekspor ke UEA dengan nilai tertinggi pada 2020 yaitu, kakao, ekstrak kopi, rempah, minyak sayur dan kembang gula.
Sementara itu, ekspor non migas Indonesia ke UEA pada 2020 mencapai 1,23 miliar dolar AS dengan lima produk tertinggi yaitu kelapa sawit dan turunannya, perhiasan, kendaraan, baja, serta handphone.