Program vaksinasi diyakini akan mendorong upaya pemulihan ekonomi dan penguatan rantai nilai global di kawasan ASEAN.
SariAgri - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan ditemukannya vaksin COVID-19 dan dimulainya program vaksinasi diyakini akan mendorong upaya pemulihan ekonomi dan penguatan rantai nilai global di kawasan ASEAN.
“Indonesia telah memulai program vaksinasi COVID-19 yang merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani dampak pandemi dan mendorong kembali kegiatan perekonomian,” ujar Mendag Lutfi dalam pertemuan Menteri Ekonomi ASEAN (AEM Retreat) ke-27 yang dilaksanakan secara virtual.
Menurut Mendag, upaya pemerintah fokus pada testing, tracing dan treatment serta program vaksinasi akan meningkatkan kepercayaan dalam langkah pemulihan sektor ekonomi secara keseluruhan.
Dikatakan Mendag, saat ini Indonesia telah melakukan beberapa hal strategis antara lain, membuka sektor-sektor produktif pendukung pemulihan ekonomi, mempercepat stimulus fiskal, meningkatkan sisi permintaan dan penawaran, menyusun kebijakan moneter yang mendukung pemulihan ekonomi, serta digitalisasi perekonomian terutama UMKM.
Baca Juga: Indonesia Genjot Ekspor Sarang Walet dan Hewan Akuatik ke Cina
Nongsa D-Town Tonggak Penting Perkembangan Industri Digital Batam
“Indonesia juga menyerukan perlunya kebijakan fasilitasi perdagangan, di antaranya memberikan perhatian pada isu-isu yang terkait dengan penerapan kebijakan non tarif (non tariff measures), dan upaya-upaya lain untuk menjaga keterbukaan pasar, agar arus perdagangan, wisata, dan tenaga kerja perlahan kembali pulih pasca pandemi Covid-19,” kata Mendag.
Selain itu, dalam pertemuan tersebut disepakati 5 dari 13 prioritas ekonomi ASEAN 2021 yang disepakati Menteri Ekonomi ASEAN, antara lain adopsi Non Tariff Measure Cost Effectiveness Toolkit, peluncuran negosiasi ASEAN-Canada Free Trade Agreement, ASEAN Investment Facilitation Framework (AIFF), Work Plan on the Implementation of the ASEAN Agreement on E-Commerce 2021—2025 dan Framework for Circular Economy.
Penyusunan Post 2025 Vision for the ASEAN Economic Community (AEC) yang telah disepakati dalam KTT ASEAN ke-37 pada November 2020 lalu juga menjadi perhatian.
“Saat ini merupakan momentum tepat untuk mendiskusikan Post Vision 2025 AEC dan Indonesia memandang perlunya sentralitas ASEAN dalam membangun daya tahan ekonomi regional dari kemungkinan krisis global di masa depan, di antaranya melalui pemanfaatan teknologi digital,” kata Mendag.
Untuk diketahui AEC merupakan bagian dari ASEAN Community Vision (Masyarakat ASEAN 2025) yang merupakan panduan ASEAN dalam meningkatkan kualitas integrasi ekonomi ASEAN dalam 10 tahun ke depan.
Masyarakat ASEAN 2025 meliputi ASEAN Economic Community (AEC) atau dikenal sebagai Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), ASEAN Political-Security Community (APSC), dan ASEAN Socio-Cultural Community (ASCC) dan telah diberlakukan sejak 31 Desember 2015.