Presiden Jokowi: Cinta Produk Kita, Benci Produk dari Luar Negeri

Presiden Jokowi membuka Rakernas Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tahun 2021, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (04/03/2021) pagi. (Biro Pers Setpres/Lukas)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 4 Maret 2021 | 18:05 WIB

SariAgri - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan perdagangan digital harus mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kekuatan digital harus digunakan untuk merangkai supply UMKM di seluruh Indonesia dengan pasar nasional dan global.

Menurut Presiden, perdagangan digital juga harus memberdayakan UMKM. Banyak usaha rumah tangga, lanjut dia, jika diberikan peluang bisa melakukan ekspor ke mancanegara.

"Hanya diubah sedikit, kemasannya diperbaiki, brand-nya diperbaiki, didorong untuk ekspor dan biasanya nanti mulai kacaunya kalau sudah menyangkut kapasitas. Tugas kita juga agar perbankan mau menyuntikkan dana kepada UMKM kita agar kapasitannya bisa naik. Ini salah satu tugas terpenting Kementerian Perdagangan," ujarnya dalam Rakernas Kementerian Perdagangan 2021 secara virtual yang diunggah di YouTube Sekretariat Kabinet RI, Kamis (4/3/2021).

Presiden mengatakan jika ada praktik perdagangan digital yang tidak adil terhadap UMKM harus segera diselesaikan karena tugas pemerintah adalah membela, melindungi dan memberdayakan UMKM agar naik kelas.

Presiden menekankan Kemendag harus memiliki kebijakan dan strategi yang tepat untuk mengembangkan pasar produk nasional. Misalnya dengan mendukung Program Bangga Buatan Indonesia. Pusat perbelanjaan di Jakarta dan daerah, lanjut dia, harus didorong untuk memnerikan ruang bagi produk-produk indonesia khususnya UMKM.

"Jangan sampai ruang depan, lokasi-lokasi strategis justru diisi brand-brand dari luar negeri. Ini harus mulai geser. Mereka digeser ke tempat yang tidak strategis. Tempat yang strategis, lokasi yang baik berikan ruang untuk brand-brand lokal," kata Jokowi.

Selain itu, Presiden mengatakan branding harus melekat agar masyarakat Indonesia lebih mencintai produk sendiri dibandingkan produk luar negeri. Dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa, seharusnya konsumen paling loyal adalah masyarakat sendiri.

"Ajakan untuk cinta produk sendiri, produk Indonesia harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri gaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk dari luar negeri. Bukan hanya cinta tapi benci. Cinta barang kita, benci produk dari luar negeri sehigga betul-betul masyarakat kita menjadi konsumen yang loyal sekali untuk produk-produk Indonesia.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Cinta Produk Kita, Benci Produk dari Luar Negeri
Pesan Presiden Jokowi kepada Mendag M. Lutfi

Presiden juga meminta pasar non tradisional sebagai tujuan ekspor terus diperluas. Menurut Presiden, selama bertahun-tahun, pasar ekspor produk Indoneia lebih banyak ke Uni Eropa dan Amerika.

"Jangan terjebak pada pasar ekspor yang itu-itu saja. Sekarang tumbuh pasar-pasar baru yang harus digarap secara serius. Banyak negara-negara yang ekonominya tumbuh lebih dari 5 persen. Afrika, Asia Selatan, Eropa Timur dan negara-negara lainnya harus diseriusi," tegasnya.