Kemendag Fasilitasi Perempuan Pelaku UMKM Rambah Pasar Ekspor

Ilustrasi Ekspor (Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Senin, 8 Maret 2021 | 20:05 WIB

SariAgri - Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional , Kementerian Perdagangan (DItjen PEN Kemendag), meluncurkan program Woman in Trade for Inclusive Sustainable Growth. Program ini merupakan pendampingan ekspor bagi 240 UMKM untuk merambah pasar internasional, khususnya sektor makanan dan jasa teknologi informasi.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan program ini merupakan hasil kerja sama Kemendag dengan Trade Facilitation Office (TFO) Kanada. Melalui kerja sama yang terjalin, Kemendag dan TFO Kanada akan berupaya memberikan fasilitas pada perempuan pelaku UMKM Indonesia dengan pembinaan secara intensif sehingga dapat masuk ke pasar Kanada atau pasar internasional lainnya.

Dirjen PEN Kasan menjelaskan ruang lingkup kerja sama meliputi dukungan kegiatan promosi ekspor Indonesia dengan cakupan perdagangan produk dan jasa serta fokus khusus pada sektor yang melibatkan peran perempuan.

TFO nantinya akan memanfaatkan metode promosi inovatif seperti pameran virtual serta memberikan informasi untuk mendukung pengembangan ekspor, terutama di pasar Kanada bagi para eksportir Indonesia.

“Diharapkan melalui dukungan tenaga ahli TFO Kanada yang memiliki perspektif global dan bisnis yang berkelanjutan bagi eksportir perempuan Indonesia, program pendampingan ini akan memberikan dampak baik bagi kinerja ekspor non migas Indonesia, khususnya sektor makanan olahan dan jasa IT,” jelas Kasan.

Pembinaan yang akan didapat UMKM terpilih mencakup strategi memasuki pasar Kanada, pembinaan Trade Support Institutions (TSIs) melalui pembinaan lokal trainer pada Training of Trainers (ToT), lokal Gender Equality and Social Inclusion (GESI), serta konsultasi melalui lokakarya peningkatan kapasitas untuk anggota dewan dan manajemen TSIs.

“Situasi bisnis global di era ini telah bergeser ke fase baru dimana kreativitas dan inovasi menjadi hal yang harus ditekankan. Konsumen memiliki banyak sekali pilihan dan menjadi lebih selektif dalam memilih produk. Pemasok dituntut lebih keras dalam menghadirkan sebuah produk, baik dengan membangun relasi yang baik dengan konsumen, serta peduli dengan isu gender dan lingkungan,” terang Kasan.

Sementara itu Direktur Eksekutif TFO Kanada, Steven Tipman mengungkapkan TFO berkomitmen memberikan pendampingan pemberdayaan ekonomi perempuan Indonesia untuk memasuki pasar Kanada.

“Salah satu komitmen adalah melalui peningkatan kapasitas perdagangan terutama pada masa-masa sulit seperti pandemi Covid-19. Produk makanan, khususnya makanan olahan merupakan salah satu produk unggulan untuk mendukung pertumbuhan sektor perdagangan di Indonesia,” katanya.

Baca Juga: Kemendag Fasilitasi Perempuan Pelaku UMKM Rambah Pasar Ekspor
Cara Kemendag Genjot Kinerja Ekspor di Masa Pandemi

Total ekspor Indonesia ke Kanada pada 2020 tercatat sebesar 789 juta dolar AS dengan tren positif 1,95 persen selama periode 2016—2020. Produk ekspor utama Indonesia ke Kanada pada 2020 antara lain karet, cokelat, alas kaki olahraga, turbin, dan ban.

Sedangkan total impor Indonesia dari Kanada 1,6 miliar dolar AS pada 2020 atau turun 12,14 persen dari tahun sebelumnya. Produk impor utama dari Kanada ke Indonesia antara lain sereal, pupuk, bubur kayu, kedelai, bijih besi,dan konsentrat.