Duh! Kehadiran Daging Impor Gerus Pasar Daging Lokal di Lombok

Pedagang daging di Lombok. (Sariagri/Yongki)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 26 Oktober 2021 | 17:10 WIB

Sariagri -  Puluhan pedagang daging sapi lokal di Kabupaten Lombok barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluhkan maraknya daging impor yang masuk ke sejumlah pasar tradisional, karena membuat daya beli daging lokal anjlok hingga 90 persen dari biasanya.

Selain daging sapi lokal yang dijual para pedagang mengalami sepi pembeli, maraknya penjualan daging impor justru membuat para pedagang merugi karena fluktuasi harga daging lokal tetap sama di tengah mahalnya harga sapi hidup.

"Sejak ada daging impor ini jualan kita sepi, karena orang lebih memilih beli daging impor karena lebih murah," ungkap Nihayah, Salah seorang pedagang daging sapi lokal di Lombok Barat.

Sepinya pembeli membuat Nihayah dan para pedagang daging sapi lokal memilih untuk mengurangi barang dagangan dan bahkan tidak berjualan, karena tidak berani mengambil risiko kerugian.

"Kadang kita kurangi daging sapi lokal karena takut rugi, banyak juga yang tidak berjualan," cetusnya.

Alih-alih mendapat penjualan yang besar dimoment perayaan maulid nabi Muhammad SAW, para pedagang justru mengaku bangkrut karena konsumen memilih membeli daging impor yang harganya jauh lebih murah daripada daging lokal.

Mereka memilih tidak menjual daging impor karena kualitasnya yang kurang dan tekstur dagingnya yang tidak segar. Disisi lain para pedagang juga menjaga stabilitas penjualan sapi di Lombok agar tidak anjlok.

"Kalau tidak jualan daging sapi lokal lalu kemana para peternak ini akan menjual sapi mereka coba," sambungnya.

Hal senada juga dikatakan oleh Nur yang mengalami sepi pembeli, pihaknya mengaku telah mencoba menjual daging impor namun jumlahnya yang terbatas dan keuntungannya yang sedikit membuatnya harus beralih lagi ke daging sapi lokal.

"Percuma jualan yang impor karena untungnya sedikit, dan masak kita juga harus mengecewakan pelanggan para penjual sapi lokal," kata Nur.

Adapun harga daging lokal dijelaskan Nur masih tetap sama saat ini berada di kisaran Rp 130 Ribu perkilogramnya harga itu lebih nahal dari harga daging impor yang berada dikisaran Rp 80 Ribu perkilogramnya.

"Harga daging loka sama tidak naik dan tidak turun, kalau impor lebih murah," terangnya.

Para pedagang daging berharap adanya keseimbangan ekonomi mereka dengan mengurangi pasokan daging impor masuk ke daerah, hal tersebut juga dikhawatirkan akan memicu krisis ekonomi yang dialami oleh para peternak sapi lokal.

Baca Juga: Duh! Kehadiran Daging Impor Gerus Pasar Daging Lokal di Lombok
CIPS: Posisi Indonesia Turun dalam Indeks Ketahanan Pangan Global 2020



"Kita berharap pemerintah ini bisa menjaga ekonomi masyarakat dengan mengurangi impor, itu saja," tutup Nur.