Naik 6,89 Persen, Nilai Ekspor Oktober 2021 Capai 22,03 Miliar Dolar AS

Ilustrasi Ekspor (Pixabay)

Editor: Arif Sodhiq - Kamis, 18 November 2021 | 11:00 WIB

Sariagri - Ekspor Indonesia pada Oktober 2021 tercatat 22,03 miliar dolar AS atau naik 6,89 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM). Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan kinerja ekspor Oktober 2021 mencetak rekor baru dengan nilai ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah, bahkan melampaui angka Agustus 2021.

Kenaikan itu didorong meningkatnya ekspor migas 9,92 persen dan nonmigas 6,75 persen. Pertumbuhan ekspor nonmigas Oktober 2021 didorong peningkatan ekspor dari seluruh sektor, terutama pertambangan yang naik 20,11 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM) diikuti migas (9,91 persen), pertanian (2,70 persen) dan industri pengolahan (3,61 persen).

Beberapa produk utama Indonesia yang menyumbang peningkatan kinerja ekspor nonmigas Oktober 2021, antara lain bahan bakar mineral/batubara (HS 27) 26,59 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM), lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) 19,12 persen; besi dan baja (HS 72) 11,35 persen; alas kaki (HS 64) 4,19 persen; serta berbagai produk kimia (HS 38) 2,99 persen.

Produk ekspor lain yang juga tumbuh signifikan dibanding bulan sebelumnya (MoM) adalah ampas dan sisa industri makanan (HS 23) sebesar 42,07 persen; timah dan barang daripadanya (HS 80) 37,29 persen; dan barang dari besi dan baja (HS 73) 33,67 persen.

Menurut Lutfi, prestasi ekspor itu didorong komoditas terpengaruh periode super cycle dimana harga di pasar internasional meningkat pesat.

“Peningkatan kinerja ekspor produk tersebut didorong oleh komoditas super cycle yang membuat harga komoditas ekspor utama Indonesia mencapai level tinggi. Sementara itu, ekspor produk manufaktur Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang ekspansif pada Oktober lalu sejalan dengan pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di sejumlah daerah. Purchasing Manager’s Index (PMI) Indonesia menempati posisi tertinggi dengan nilai 57,2 poin dibanding dengan negara ASEAN lainnya,” ujar Lutfi.  

Lutfi dalam keterangan tertulisnya, 17 November 2021 menjelaskan, pada Oktober 2021, kontributor ekspor nonmigas terbesar Indonesia masih berasal dari Tiongkok dengan nilai 5,93 miliar dolar AS, naik 30,45 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan ini diikuti AS senilai 2,34 miliar dolar AS (turun 0,04 persen); dan Jepang senilai 1,41 miliar dolar AS (turun 8,19 persen).

Pertumbuhan ekspor nonmigas Oktober 2021 secara signifikan terjadi di beberapa negara di antaranya Mesir naik 97,14 persen, Arab Saudi (40,90 persen), Belgia (34,98 persen), Tiongkok (30,45 persen), dan Prancis (29,52 persen). Di bulan ini, pertumbuhan ekspor nonmigas terbesar ke kawasan Afrika lainnya tumbuh 212,05 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM); Afrika Utara (104,35 persen) dan Asia Barat (68,37 persen).

Baca Juga: Naik 6,89 Persen, Nilai Ekspor Oktober 2021 Capai 22,03 Miliar Dolar AS
Surplus Neraca Perdagangan RI Oktober 2021 Tertinggi Sepanjang Sejarah

Secara kumulatif, kinerja ekspor Januari - Oktober 2021 tercatat 186,32 miliar dolar AS atau naik 41,80 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan ini dipengaruhi ekspor nonmigas yang naik menjadi 176,47 miliar dolar AS atau 41,26 persen diikuti ekspor migas yang naik menjadi 9,85 miliar dolar AS atau 52,23 persen.

Pada periode itu, beberapa produk utama Indonesia yang mengalami peningkatan ekspor di antaranya bijih, terak, dan abu logam (HS 26) sebesar 136,01 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (YoY); timah dan barang daripadanya (HS 80) 104,57 persen; besi dan baja (HS 72) naik 98,39 persen; berbagai produk kimia (HS 38) 85,00 persen; bahan bakar mineral (HS 27) 81,55 persen; dan lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15) 73,42 persen.

Video terkait: