50 Ton Palawijaya Indonesia Penuhi Pasar Mesir

Pala asal Indonesia berangkat ke Mesir. (Barantan)

Editor: M Kautsar - Selasa, 11 Januari 2022 | 19:25 WIB

Sariagri - Rempah-rempah asal Indonesia sejak dahulu memang terkenal hingga kebelahan dunia mana pun. Maka tak jarang, banyak negara yang meminati rempah asal Ibu Pertiwi ini.

Baru-baru ini, Badan Karantina Pertanian (Barantan) melalui Balai Karantina Pertanian Semarang, melakukan serangkaian tindak karantina terhadap komoditas pala yang hendak dikirim ke Mesir, Timur Tengah.

Sebanyak 50 ton pala diperiksa oleh Pejabat Karantina Pertanian Semarang, setelah melewati rangkaian tersebut komoditas palawija tersebut dinyatakan sehat dan aman dikonsumsi sehingga diterbitkan Phytosanitary Certificate (PC) untuk memenuhi kebutuhan rempah di negeri Firaun tersebut.

“Pala mempunyai banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sehingga memiliki peluang besar sebagai pemasok pala ke luar Jawa hingga mancanegara. Seiring dengan perkembangan pasar bebas diketahui mampu berdaya saing dan tembus ke beberapa Negara seperti India, Tiongkok, Mesir, Jepang dan lainnya,“ ujar Kepala Karantina Pertanian Semarang, Parlin Robert Sitanggang, Selasa (11/1).

Parlin menyebutkan bahwa tingginya permintaan akan rempah asal Indonesia harus dibarengi dengan sistem budidaya yang baik, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dengan kualitas terbaik pula.

Baca Juga: 50 Ton Palawijaya Indonesia Penuhi Pasar Mesir
Indonesia dan Jepang Bahas Isu Strategis G20 dalam Pertemuan Bilateral

"Tingginya permintaan pasar maka perlu penerapan sistem budidaya tanaman yang baik sehingga meningkatkan produktivitas pala berkualitas tinggi. Kami selalu memberikan bimbingan teknis kepada petani untuk lebih berproduktif dan berinovasi," pungkasnya.

Sementara itu, Subkoordinator Substansi Karantina Tumbuhan, Cisilia Triwidiyanti mengungkapkan bahwa perlu dukungan petani untuk pengembangan produksi pala sehingga dapat memasok dalam jumlah lebih banyak lagi sehingga dapat berdaya saing di pasar internasional dan mampu memenuhi kebutuhan rempah di belahan dunia.