Harga Daging Ayam di Malaysia Naik, Ini Penyebab Utamanya

Ilustrasi daging ayam. (pixabay)

Editor: Dera - Kamis, 24 Februari 2022 | 14:40 WIB

Sariagri - Wakil Menteri Pertanian dan Industri Pangan II Malaysia, Datuk Dr Nik Muhammad Zawawi Salleh, menyebut kurangnya pasokan jagung dari Brasil sebagai salah satu penyebab kenaikan harga unggas yang cukup besar di negaranya.

Jagung asal Brasil menjadi bahan utama pakan ayam di Malaysia. Menurut Nik Zawawi, harga ayam akan turun setelah pandemi COVID-19 mereda karena yang menjadi persoalan adalah harga pakan ayam.

“Kami tidak menaikkan harga pakan ayam, itu harga internasional dari Brasil yang sedang menghadapi kelangkaan jagung, dan kami mengimpor jagung dari sana,” ujarnya, seperti dilansir Bernama.

Nik Zawawi menjelaskan bahwa meningkatnya permintaan global menjadikan harga pakan ayam dan ayam di banyak negara menjadi meningkat.

“Kenaikan di negara lain jauh lebih buruk dari kita dan pemerintah mereka tidak mampu memberikan subsidi,” tambahnya.

Nik Zawawi mengatakan Malaysia termasuk negara yang memberikan subsidi kepada masyarakat setelah pandemi COVID-19 melanda.

Baca Juga: Harga Daging Ayam di Malaysia Naik, Ini Penyebab Utamanya
Melihat Strategi Dagang Malaysia dalam Mencegah Kenaikan Harga Ayam

“Banyak negara lain menyerah karena mereka tidak mampu memberikan bantuan kepada rakyat,” terangnya.

Pemerintah Malaysia memberikan subsidi sebesar 60 sen per kilogram kepada para peternak unggas.

Kebijakan itu diambil setelah program pemberian subsidi mendapat persetujuan kabinet, dengan memperhitungkan harga ayam hidup di tingkat peternakan sebesar RM5,90 (sekitar Rp20 ribu) per kilogram dan harga eceran ayam standar sebesar RM8,90 (sekitar Rp30 ribu) per kilogram.

Menteri Pertanian dan Industri Makanan Malaysia, Datuk Seri Dr Ronald Kiandee, baru-baru ini juga mengatakan bahwa kementeriannya akan memperluas industri jagung dalam negeri guna memenuhi pasokan jagung untuk pakan ternak.