Awal Juni 2022, Ekspor Sarang Burung Walet Kalsel Tembus Rp5,19 Miliar

Ilustrasi - Potensi sarang burung walet. (Barantan)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Rabu, 8 Juni 2022 | 17:10 WIB

Karantina Pertanian Banjarmasin kembali fasilitasi ekspor 50 kilogram Sarang Burung Walet (SBW) tujuan negara Hongkong milik PT. AGA, dengan total nilai sebesar Rp 787,5 Juta.

Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin, Nur Hartanto mengatakan bahwa saat ini Kalimantan Selatan memiliki 155 rumah walet yang sudah teregistrasi oleh Badan Karantina Pertanian (Barantan) dan SBW yang diekspor berasal dari rumah walet tersebut.

“SBW yang diekspor dari Kalimantan Selatan merupakan SBW yang berasal dari rumah – rumah burung walet dan kami dari Karantina Pertanian Banjarmasin telah melakukan serangkaian tindakan Karantina untuk memastikan bahwa SBW yang diekspor telah memenuhi persyaratan teknis Internasional atau Sanitary and Phytosanitary Measures serta protokol negara tujuan,” ujarnya melalui keterangan resmi Barantan, Selasa (7/6/2022).

Nur Hartanto mengungkapkan bahwa persyaratan ekspor SBW secara umum sangat mudah, di mana SBW hanya boleh diekspor saat sudah bersih, tidak kotor, artinya sudah melalui proses pembersihan terlebih dahulu, baik dari bulu burung walet maupun kotoran lain yang menempel.

Dikatakannya, berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST, terjadi peningkatan yang signifikan pada ekspor SBW di Kalimantan Selatan. Hingga awal Juni 2022 telah mencapai 321 kilogram dengan nilai total hingga Rp 5,19 miliar. Sedangkan untuk periode yang sama di tahun 2021, ekspor SBW sebanyak 11 kilogram dengan total nilai Rp 181 juta.

“Karantina Pertanian Banjarmasin akan terus memberikan dukungan dan apresiasi kepada eksportir dan calon eksportir baik melalui bimbingan teknis maupun kemudahan dalam pengurusan dokumen karantina,” jelasnya.

Baca Juga: Awal Juni 2022, Ekspor Sarang Burung Walet Kalsel Tembus Rp5,19 Miliar
Sarang Burung Walet Senilai Rp1,25 Miliar Diekspor ke Hongkong

Lebih lanjut Nur Hartanto mengatakan sepanjang tahun 2022, pihaknya telah melakukan sertifikasi kegiatan ekspor komoditas pertanian sebanyak 537 kali dengan total volume hingga 160.000 ton senilai lebih dari Rp 3 Triliun.

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Indonesian Trade Promotion Centre (ITPC) Vancouver, 2017 – Kementerian Perdagangan, Indonesia merupakan produsen SBW terbesar di dunia yang memasok lebih dari 78 persen kebutuhan pasar dunia.