Damaikan Putin-Zelensky Sulit, Jokowi Gunakan Strategi Ini

Presiden RI Jokowi dan Presiden Rusia Vladimir Putin (Antara Foto)

Editor: Tatang Adhiwidharta - Selasa, 23 Agustus 2022 | 17:45 WIB

Sariagri - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat melawat ke Ukraina dan Rusia pada Juni lalu untuk membawa misi damai. Menurut Jokowi sangat sulit membuka ruang dialog antara Presiden Volodymyr Zelensky dan Presiden Vladimir Putin.

Jokowi mengaku sebenarnya berupaya membuka dialog damai ketika bertemu dengan Zelensky selam 1,5 jam dan menghabiskan 2,5 jam untuk berbincang dengan Putin.

"Tapi saya lihat di lapangan, sulit untuk mempertemukan dalam sebuah ruang dialog antara Presiden Putin dan Presiden Zelensky sehingga saat itu saya belokkan ke krisis pangan saja," ujar Jokowi.

Jokowi mengungkap kesulitan itu saat memberikan pengarahan kepada para kepala Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi se-Indonesia pada Selasa (23/8/2022). Dalam pengarahan itu, Kepala Negara berfokus pada penanganan kesulitan ekonomi global, yang juga berpengaruh ke Indonesia.

Dunia ditekan bertubi-tubi dalam beberapa tahun belakangan. Belum usai pandemi Covid-19, sudah pecah perang antara Rusia dan Ukraina yang memicu krisis pangan di berbagai penjuru dunia.

Kedua negara itu memang dikenal sebagai pengekspor gandum besar di dunia. Ketika berbincang dengan Zelensky dan Putin, Jokowi pun sempat menanyakan pasokan gandum di Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Damaikan Putin-Zelensky Sulit, Jokowi Gunakan Strategi Ini
Pertemuan G20, Cina Usulkan Inisiatif Kerjasama Ketahanan Pangan Global

"Presiden Ukraina menyampaikan bahwa di Ukraina sendiri ada stok 22 juta ton, ditambah lagi panen baru 55 juta ton. Artinya, 77 juta ton ada di Ukraina," tutur Jokowi dalam video yang diunggah di akun YouTube Sekretariat Presiden.

"Ini ada 207 ton enggak bisa keluar. Bapak ibu bisa bayangkan negara-negara yang mengimpor dari sana, terutama Afrika, saat ini betul-betul berada dalam kondisi sangat sulit,"pungkasnya.